30 Januari 2013

BREAKING NEWS! Pembantaian Keji Terbaru Rezim Assad di Kota Allepo, Syria.

Lebih dari 68 Jenazah Syahid Ditemukan di Pinggiran Sungai, Kebanyakan Pemuda dan Remaja [f/v]

Lihat Foto dan Video Selengkapnya: 


Di semua negeri, sungai-sungai meluap ketika salju mencair dan hujan. Tetapi di Suriah, sungai meluap karena banyak darah para syuhada sebagai korban kebiadaban rezim despotik Assad. Lebih dari 68 jenazah ditemukan dalam pembantaian terbaru yang mengerikan di kota Allepo, Suriah, Selasa, 29/01/2013.

Tanpa keberadaan Khilafah sebagai perisai umat, lagi-lagi di tengah-tengah sekaratnya, rezim keji Assad dengan leluasa membantai kaum Muslim. Setidaknya 65 orang, kata aktivis, mereka semua ditembak di kepala, ditemukan tewas dengan tangan terikat di sebuah distrik Kota Allepo.

Menurut sebagian pemantau mengatakan angka kematian bisa meningkat hingga 80 orang. Para aktivis revolusi mengirimkan sebuah video di mana setidaknya 51 tubuh laki-laki berlumpur di sepanjang sungai yang disebut Sungai Queiq di kawasan Bustan al-Qasr, Allepo.

Tubuh-tubuh jenazah yang ditemukan semuanya memiliki luka tembak di kepala mereka, dan tangan mereka terikat. Darah merembes dari kepala mereka yang kebanyakan berusia pemuda, mungkin juga remaja, dan mengenakan celana jeans, kameja, dan sepatu kets.

Sungai Queiq mengalir mulai dari Turki dan melalui distrik Allepo sebelum mencapai Bustan Al-Qasr.
"Mereka dibunuh hanya karena mereka adalah Muslim," kata seorang pria berjanggut dalam video lain yang telah merekam penemuan jenazah tersebut di pusat Bustan Al-Qasr setelah mayat-mayat diangkut dari sungai. Sebuah truk pickup dengan tumpukan mayat diparkir di belakangnya.

Teriakan kalimah dzikir "laa ilaaha illallah" (tidak ada tuhan selain Allah) dan takbir "Allahu Akbar" (Allahu Maha Besar) berulangkali digemakan oleh kerumunan massa di pusat kota saat jenazah telah dikumpulkan di pusat kota. Massa juga meneriakkan yel-yel revolusi "labaik, labaika ya Allah" (di sini aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah).

Seorang kapten Tentara Pembebasan Suriah mengatakan bahwa mereka yang dibunuh itu hanyalah remaja. Ia mengatakan bahwa banyak mayat yang masih berada di dalam air dan jumlah korban tewas mungkin meningkat hingga 100 orang.

Orang-orang berkumpul untuk melihat apakah mereka menemukan kerabat mereka yang hilang. "Saudara saya menghilang pekan lalu saat dia berada di persimpangan yang dikuasai rezim, dan tidak tahu di mana dia atau yag terjadi padanya," kata Mohammad Abdul Aziz.

Para aktivis mengatakan korban tewas setelah ditangkap oleh pasukan setia Bashar Al-Assad. Distrik Bustan Al-Qasr telah diperebutkan sejak pertempuran pecah di Allepo Juli lalu. Sejak Juli, kota ini telah kurang lebih dibagi rata antara pasukan pemerintah dan para pejuang revolusi.

Pembantaian ini terjadi di tengah-tengah berbagai konferensi dan upaya tipu daya para antek-antek penjajah untuk menghalangi penerapan Islam sebagai cita-cita revolusi yang digelorakan secara damai oleh warga Syam. Seperti disampaikan olehAmir Hizbut Tahrir al-'Alim al-Jalil 'Atha' bin Khalil Abu ar-Rasytah –hafizhahullah- kepada warga di Syam dan orang-orang revolusioner beberapa hari lalu, ditegaskan bahwa "Manusia-manusia terjahat dari para penjajah, antek-antek dan para kaki tangan telah berkumpul … Mereka mengumpulkan tipu daya dan konspirasi untuk menghalangi penerapan Islam untuk memutuskan perkara di Syam."

"Mereka menghimpun tipu daya dan konspirasi untuk mempertahankan pemerintahan republik sekuler agar tetap stabil di sana dengan disertai perubahan wajah dan sesuatu penurunan tekanan untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa realita telah berubah! Anda hari ini melihat dan mendengar bahwa Amerika, sekutu dan antek-anteknya telah meghimpun kejahatan melawan Anda dari dua pihak: kejahatan-kejahatan Bashar diktator yang membinasakan manusia, bebatuan dan pepohonan. Ini dari satu sisi. Kemudian berbagai pertemuan berturut-turut di Istanbul, Kairo, dan Paris dari sisi yang lain. Hal itu untuk membentuk pemerintahan transisi agar menjalankan sistem republik sekuler sipil demokratis seperti yang mereka serukan."

Demikianlah, setiap saat geng-geng keji Assad terus menerus membunuhi kaum Muslim tak bersenjata. Di tengah-tengah ajalnya yang kian dekat, rezim Assad benar-benar telah kehilangan akal pikirannya mereka dengan membanjirkan darah siapa pun dari kaum Muslim tak bersenjata yang berdiri dihadapannya untuk melawan segala bentuk kezalimannya beserta sistem kufurnya.

Namun, berbagai upaya untuk menakuti warga dengan pembantaian demi pembantaian tidak menyurutkan perjuangan warga yang terus berdiri di hadapan Assad dengan menegaskan "tidak akan pernah ruku selain kepada Allah!" hingga tuntutan mereka menggantikan rezim dengan penegakkan Islam dan penegakkan Khilafah. Apa yang terjadi di bumi Syam sebagai pusat negeri kaum Muslim ini mengingatkan kita semua kepada Rasulullah Saw tercinta yang telah bersabda:

"Saat ini akan tiba masa berperang, akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang menampakkan (kebenaran) di hadapan manusia, Allah mengangkat hati-hati suatu kaum, mereka akan memeranginya dan Allah Azza wa Jalla menganugerahkan kepada mereka (kemenangan), dan mereka tetap dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum mukminin itu berada di Syam, dan ikatan tali itu tertambat di punuk kebaikan hingga datangnya hari kiamat." (HR Ahmad : IV/104; an-Nasa`i : VI/214-215; Ibnu Hibban : 1617-Mawarid; al-Bazzar dalam Kasyful Astaar : 1419; dari jalan al-Walid bin Abdurrahman al-Jarsyi dari Jabir bin Nufair).[m/reuters/bbc/














Tiada ulasan:

Catat Ulasan